Rupiah Goyang Terus, Diramal Bisa Anjlok ke Angka Rp 14.420 per USD
"Ini juga bisa berarti kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan," kata dia.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan potensi rupiah melemah cukup dalam salah satunya karena risiko tapering off dan kenaikan suku bunga acuan The Fed terjadi dalam waktu yang bersamaan.
"Sebelumnya banyak yang memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan baru terjadi pada kuartal ke III 2021," ungkapnya.
Kendati demikian, inflasi di AS naik cukup tinggi, sehingga menekan bank sentral untuk ambil langkah cepat agar ekonomi tidak overheat.
"Soal pandemi Omicron juga berpengaruh pada rupiah karena WHO mengatakan bahwa dunia harus siaga. Karena, risiko penularan varian Omicorn cukup tinggi. Kekhawatiran lockdown atau pembatasan sosial lebih ketat berisiko menekan profitabilitas emiten diberbagai sektor," tegas Bhima. (mcr10/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan nilai tukar rupiah bisa menyentuh angka Rp 14.420 per USD pada perdagangan akhir pekan.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar