Rupiah Hari Ini Ambrol, Bisa Lebih Parah?
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi merosot cukup dalam menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
Seperti diketahui, The Fed melakukan pertemuan untuk membahas kebijakan moneternya.
Rupiah hari ini dibuka merosot 33 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp 15.003 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.970 per USD.
"Hari ini rupiah kemungkinan masih berkonsolidasi di kisaran yang sempit," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (31/1).
Ariston mengatakan pergerakan tipis rupiah pada Senin (30/1) menunjukkan pasar masih berkonsolidasi menghadapi pengumuman hasil rapat moneter The Fed yang akan dirilis pada 2 Februari 2023 dini hari.
Menurut dia, pasar menunggu pernyataan terbaru dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell terkait kebijakan moneternya ke depan.
Ariston menilai Powell bisa jadi akan kembali menegaskan sikap The Fed yang tetap mempertahankan suku bunga tinggi untuk menekan inflasi AS.
"Pernyataan yang sangat hawkish atau mengindikasikan kenaikan suku bunga lagi bisa mendorong kembali penguatan dolar AS," ujarnya.
Nilai tukar rupiah hari ini dibuka merosot cukup dalam menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut