Rupiah Hari Ini Ambyar Tersapu Ekspektasi Kebijakan The Fed
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi (18/4) melemah.
"Rupiah terdampak makin kuatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang agresif," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra, di Jakarta, Senin (18/4).
Rupiah hari ini dibuka bergerak melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 14.360 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.344 per USD.
Kepala Bank Sentral AS, The Fed area Cleveland Loretta Mester dan Kepala Fed cabang New York John Williams pada pekan lalu mengisyaratkan kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif karena inflasi di AS yang sudah sangat tinggi.
Adapun keduanya merupakan pemilik suara di rapat kebijakan moneter The Fed tahun ini.
"Pasar obligasi AS terlihat sudah mengantisipasi ini dengan kenaikan imbal hasil atau yield obligasi ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Yield tenor 10 tahun sudah di atas kisaran 2,85 persen," ujar Ariston.
Ariston menilai rupiah juga diselimuti kekhawatiran pasar terhadap inflasi karena perang di Ukraina yang masih berlanjut.
Kenaikan harga barang-barang konsumsi di Indonesia bisa melambatkan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi (18/4) melemah.
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah