Rupiah Hari Ini Berjaya di Tengah Potensi Puncak Suku Bunga The Fed
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi naik menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Rupiah hari ini dibuka menguat 16 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp 15.189 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.205 per USD.
"Data inflasi AS yang akan dirilis menjadi perhatian pelaku pasar," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Selasa (14/2).
Menurutnya, pelaku pasar berharap tren penurunan inflasi masih akan terus berlanjut.
Data inflasi AS merupakan acuan bagi Bank Sentral AS atau The Fed terkait kebijakan suku bunga yang akan dijalankan.
Kenaikan tingkat inflasi akan berdampak pada kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif sehingga berdampak pada kurang menariknya imbal hasil portfolio di pasar negara berkembang (emerging markets) termasuk pasar keuangan Indonesia.
"Dikhawatirkan terjadi arus modal keluar (capital outflow)," ungkap Rully.
Di sisi lain, rupiah hari ini dipengaruhi juga oleh faktor internal, pelaku pasar menantikan hasil rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia (BI) yang akan dimulai besok.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi naik menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Rupiah Hari Ini Melorot Lagi, Harga Emas Makin Meroket!
- Ramalan Bank Indonesia Bikin Peluang Rupiah Melaju ke Level Rp 15.500