Rupiah Hari Ini Dihantam Badai Bertubi-tubi, Aduh
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan kurs rupiah hari ini (Senin (4/10) diperkirakan konsolidasi.
Pasalnya, nilai tukar rupiah hari ini dibayangi sentimen tapering oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed dan kenaikan harga energi.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.300 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.308 per USD.
"Sentimen tapering ditambah dengan sentimen kenaikan harga energi dan kasus COVID-19 global yang masih meninggi yang bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global, masih menjadi penekan rupiah," kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut Ariston, pelaku pasar masih mewaspadai kebijakan tapering The Fed karena kemungkinan dilakukan pada November atau Desember. Tapering tersebut menandai dimulainya kebijakan pengetatan moneter.
Pascatapering kemungkinan besar akan ada kenaikan suku bunga beberapa bulan berikutnya.
"Artinya bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," kata dia.
Selain itu, kata Ariston, kenaikan harga energi telah menekan pertumbuhan manufaktur China.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan kurs rupiah hari ini (Senin (4/10) diperkirakan konsolidasi.
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama