Rupiah Hari Ini Diserang Sentimen 'Hawkish', Duh Melempem Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini Jumat pagi (10/9), melemah dua poin atau 0,02 persen.
Tim Riset Monex Investindo Futures merilis pelemahan terjadi seiring pernyataan hawkish (sinyal kenaikan suku bunga) dari pejabat bank sentral Amerika Serikat The Fed.
Rupiah hari ini dibuka melemah ke posisi Rp 14.255 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.253 per USD.
"USDmenguat pasca pernyataan empat pejabat Federal Reserve AS, yaitu Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed Dallas Robert Kaplan, Presiden Fed New York John Williams dan Presiden St. Louis James Bullard yang mengatakan bahwa pemangkasan pembelian obligasi masih dapat dimulai pada tahun ini," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Menurut tim riset, data klaim tunjangan pengangguran di AS turun 35 ribu menjadi 310 ribu klaim untuk minggu yang berakhir 4 September 2021, level terendah sejak pertengahan Maret 2020.
Data tersebut memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan bergerak lebih cepat untuk melakukan pengurangan stimulus atau tapering.
Selanjutnya pada hari ini, pelaku pasar akan mencari katalis dari rilis data Producer Price Index (PPI) AS pada malam nanti.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (9/9) bertambah 5.990 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,15 juta kasus.
Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini Jumat pagi (10/9), melemah dua poin atau 0,02 persen. Terimbas isu hawkish dari The Fed
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin