Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Terdorong dari Ekonomi Tiongkok
jpnn.com, JAKARTA - Kembali bangkit industri manufaktur Tiongkok pascaperang melawan corona, ternyata membawa angin segar bagi rupiah hari ini, Selasa (31/3). Di pasar spot, mata uang garuda ditutup menguat 28 poin.
Rupiah ditutup di level Rp 16.310 per dolar AS, dari sebelumnya Rp 16.338 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, mengatakan kabar gembira datang dari China di mana Biro Statistik Nasional Negeri Tirai Bambu itu melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur periode Maret sebesar 52, melonjak drastis dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 35,7 sekaligus menjadi catatan terbaik sejak September 2017.
"Lonjakan PMI menunjukkan industri manufaktur China sudah bangkit setelah dihantam virus Corona," ujar Ibrahim.
PMI menggambarkan pembelian bahan baku atau penolong dan barang modal yang digunakan untuk proses produksi pada masa mendatang.
Tidak hanya manufaktur, PMI sektor jasa juga melejit dari 29,8 menjadi 52,3. Itu semakin mempertegas bahwa aktivitas ekonomi China sudah sembuh.
Sementara itu, pasar juga kembali menaruh harapan besar terhadap stimulus fiskal, terutama di AS.
Salah satu program dalam stimulus tersebut adalah bantuan untuk pengembangan vaksin COVID-19.
Kembali bangkit perekonomian Tiongkok pascaperang melawan corona, ternyata membawa penguatan terhadap nilai tukar rupiah hari ini, Selasa (31/3).
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu