Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat, tetapi Angkanya Bikin Gelisah
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank ditutup menguat 23 poin di level Rp 15.013 per USD pada perdagangan sore ini.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh respon pasar terhadap Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen.
Di samping itu, dolar melemah setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan 26-27 Juli.
Menurut Ibrahim, keputusan BI sangat tepat sasaran untuk mempertahankan suku bunga acuan dengan mengacu kepada tujuan utama, yaitu menjaga stabilitas rupiah, mengendalikan inflasi, dan menjaga momentum pertumbuhan.
"Kebijakan moneter BI yang masih dovish merupakan sebuah kebijakan yang cermat dan terukur di tengah tekanan eksternal yang kuat karena dampak geopolitik disrupsi rantai pasokan global, risiko stagflasi, dan lonjakan inflasi dunia," ujar Ibrahim, Jumat (22/7).
Selanjutnya, inflasi inti yang masih di dalam jangkauan BI, cadangan devisa yang kuat dan terjadi surplus neraca dagang menjadi pertimbangan untuk tidak mengubah orientasi atau stance kebijakan moneternya.
Untuk diketahui, kebijakan bank-bank sentral negara lain seperti AS, Korsel, Eropa, Inggris, Australia, Kanada condong hawkish telah menaikan suku bunga acuan mengikuti inflasinya.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank ditutup menguat tetapi angkanya masih bikin gelisah
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank