Rupiah Hari Ini Masih Berjaya, tetapi Hati-Hati
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini diprediksi bisa melemah karena pengaruh kenaikan imbal atau yield oblikasi pemerintah AS.
Namun, rupiah pagi ini masih menguat 25 poin atau 0.18 persen.
Pada pukul 9.37 WIB, rupiah naik ke posisi Rp 14.085 per USD dibandingkan sebelumnya Rp 14.110 per USD.
Pada Senin (18/10), rupiah ditutup melemah 35 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp 14.110 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.075 per USD.
"Rupiah hari ini kemungkinan akan melemah karena dampak dari kenaikan imbal hasil US treasury," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya di Jakarta, Selasa (19/10).
Selain itu, dia menilai perlu ada kewaspadaan pada risiko terkait krisis energi, serta permasalahan ekonomi di AS dan Tiongkok.
Pasalnya, ekspektasi akan inflasi AS yang terus mengalami kenaikan dinilai dapat terus berdampak kepada pergerakan imbal hasil US treasury atau obligasi AS ke depan.
"Selain itu, pasar juga menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang akan diumumkan hari ini, terutama bagaimana sinyal kebijakan ke depan dalam menghadapi tapering The Fed," ujar Rully.
Kurs rupiah hari ini diprediksi bisa melemah karena pengaruh kenaikan imbal atau yield oblikasi pemerintah AS.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin