Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Benar-Benar Harus Waspada!

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan pelemahan terjadi seiring pelaku pasar yang masih mewaspadai kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah pagi ini melemah 27 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp 15.613 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.586 per USD.
"Indeks saham Asia terlihat masih bergerak positif pagi ini, sama seperti kemarin. Hal ini mengindikasikan pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko. Ini mungkin bisa membantu penguatan rupiah hari ini," kata Ariston, di Jakarta, Selasa.
Namun, pelaku pasar masih mewaspadai kebijakan kenaikan suku bunga acuan The Fed yang agresif dan potensi resesi global. Hal itu yang menekan pergerakan aset berisiko belakangan ini.
"Jadi meskipun rupiah berpeluang menguat hari ini, rupiah masih rentan berbalik melemah lagi," ujar Ariston.
Pada September, The Fed menyampaikan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut, dan kenaikan keempat sebesar itu diperkirakan pada pertemuan kebijakan minggu depan, meskipun seberapa agresif pembuat kebijakan setelah itu tetap diperdebatkan.
"Pasar sekarang menunggu untuk melihat seberapa besar pelemahan ekonomi dan apakah The Fed akan berhenti setelah menaikkan suku bunga pada Desember dan Februari," bebernya.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah. Simak selengkapnya!
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung
- 7 Program Prioritas Herman Deru untuk Pemerataan Kesejahteraan Rakyat di Sumsel
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- Bank Mandiri Tebar KUR UMKM Rp 12,8 Triliun per Maret 2025
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun