Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Waspada!
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah tujuh poin atau 0,04 persen ke posisi Rp 15.691 per USD.
Pelemahan rupiah terjadi di tengah ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan belakangan ini sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat membaik dengan kenaikan indeks-indeks saham global.
"Membaiknya sentimen pasar ini karena berkembang ekspektasi bahwa bank sentral AS bakal melambatkan kenaikan suku bunga acuannya karena kenaikan inflasi AS mulai menurun," ujar Ariston, di Jakarta, Senin (21/11).
Di sisi lain beberapa pejabat The Fed pekan lalu memperingatkan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat itu masih akan berlanjut karena tingkat inflasi masih tinggi.
"Ini yang turut memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah di akhir pekan kemarin," kata Ariston.
Dari dalam negeri, lanjut Ariston, masalah suplai dan permintaan USD disinyalir juga menjadi pemicu pelemahan rupiah.
"Permintaan USD cenderung meningkat menjelang akhir tahun untuk berbagai kebutuhan korporasi," ujar Ariston.
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah tujuh poin atau 0,04 persen ke posisi Rp 15.691 per USD.
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Presiden Prabowo Apresiasi Upaya Pengendalian Inflasi Daerah di Rakor Kemendagri
- Prabowo Yakin Swasembada Pangan Kunci Pengendalian Inflasi