Rupiah Hari Ini Menguat Tipis Pascaintervensi Bank Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat tipis pascaintervensi Bank Indonesia.
Rupiah ditutup menguat satu poin atau 0,01 persen menjadi Rp 14.162 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.163 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan, Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi melalui perdagangan domestic non deliverable forward (DNDF) untuk menstabilkan rupiah.
"Intervensi ini berhasil menahan pelemahan mata uang Garuda walaupun kemarin rilis cadev (cadangan devisa) Indonesia per akhir September sebesar 124,32 miliar dolar AS, turun lumayan dalam yaitu 2,12 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menjadi penurunan pertama dalam tiga bulan terakhir," ujar Ibrahim.
Penurunan cadangan devisa pada September 2019 terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di bank sentral akibat BI menurunkan suku bunga acuan yang sudah tiga kali dilakukan dalam tahun ini.
Sepanjang Januari-Agustus 2019, pemerintah membayar bunga utang sebesar Rp 172,42 triliun, naik 6,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari eksternal, asa damai dagang antara AS-China kembali menjadi topik utama hari Selasa ini. Laporan terbaru menunjukkan bahwa China menjadi lebih ragu untuk menyepakati kesepakatan perdagangan luas dengan AS.
Ketegangan perdagangan antara kedua belah pihak meningkat hanya beberapa hari sebelum pembicaraan dimulai ketika delapan perusahaan teknologi China dilaporkan dimasukkan dalam daftar hitam AS pada hari Senin (7/10) di tengah tuduhan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas muslim di Provinsi Xinjiang.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat tipis pascaintervensi Bank Indonesia.
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Peradi Jalin Kerja Sama dengan BINS Untuk Beri Pembekalan ke Advokat
- BI Sebut Pedagang Harus Terima Tunai & Non-Tunai, Dirut TDC: Fitur Kuncinya
- Transformasi Digital Dinilai Penting Bagi BPR-BPRS