Rupiah Lemah, Harga Truk dan Bus jadi Mahal
jpnn.com, SURABAYA - Melemahya rupiah terhadap dolar berimbas pada naiknya harga produk otomotif. Khususnya jenis truk dan bus.
Kenaikan berkisar mulai 2 hingga 4 persen, ini karena masih dibutuhkannya komponen pendukung yang harus didatangkan dari luar negeri.
Ini dirasakan salah satu agen pemegang merk bus atau truk, asal Jepang. Sejak kenaikan kurs dolar beberapa bulan terakhir, terpaksa harus menaikkan harga secara bertahap mulai 2 hingga 4 persen.
Menurut Wibowo Santoso, Deputi General Manager Sales Hino Motors, meski sudah terdapat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 70 persen dan dirakit di indonesia tapi kondisi ekonomi tetap memengaruhi penjualan.
"Ada beberapa komponen atau spare part harus didatangkan dari luar negeri seperti Jepang, Tiongkok atau Thailand yang otomatis harganya menggunakan kurs dolar," jelas Wibowo.
Wibowo menambahkan, pihaknya tetap optimistis dengan penjualan karena saat ini industri insfraktutur, perkebunan atau transportasi masih berkembang dan tetap membutuhkan bus atau truk.
Terbukti kenaikan penjualan di kuartal 3 2018 ini telah mencapai hingga 48 persen. (yos/jpnn)
Spare part untuk mesin bus dan truk mahal saat rupiah lemah sehingga harga jual meningkat.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Rupiah Menguat, Biaya Produksi Bisa Menurun
- Rupiah Makin Melemah Hari Ini, Suku Bunga Bakal Naik Lagi?
- Perpanjangan PPKM Darurat Diprediksi Berdampak Baik Bagi Rupiah, Kok Bisa?
- Jelang Risalah The Fed Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Ada Apa?
- Pelemahan Kurs Rupiah Berlanjut, Ternyata Ini Penyebabnya....
- Data Utang Pemerintah Bikin Sentimen Negatif, Kurs Rupiah Loyo