Rupiah Loyo Lagi, Ini Pemicunya
Lebih lanjut, Indonesia juga memiliki kebijakan moneter dan fiskal yang terencana cukup baik serta fiskal yang sangat disiplin.
Adapun utang pemerintah tidak pernah melewati batas 60 persen PDB.
"Dengan kinerja perekonomian yang konsisten didukung kedisiplinan pemerintah mengelola fiskal, investor asing dan domestik tidak pernah kehilangan keyakinannya untuk membeli surat-surat utang Indonesia," kata dia menambahkan.
Berdasarkan laporan Dana Moneter Internasional (IMF) Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil tumbuh tinggi di tengah suramnya ekonomi global.
Diperkirakan ekonomi Indonesia akan melesat 5,3 persen pada 2022 meskipun sedikit lebih rendah dari perkiraan awal, tetapi masih lebih tinggi dari 2021 yang mencapai 3,7 persen.
"Tantangan ke depan masih sangat berat sehingga sangat mungkin menyebabkan risiko penurunan proyeksi lebih lanjut," tegas Ibrahim.
Kemudian, data eksternal menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan walaupun data internal cukup bagus.
Namun, mata uang rupiah masih melemah walaupun pelemahannya tidak terlalu signifikan.
Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah 17 poin di level Rp 15.010 pada perdagangan pasar hari ini.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Rupiah Hari Ini Melorot Lagi, Harga Emas Makin Meroket!