Rupiah Makin Tertekan Dolar AS
jpnn.com, JAKARTA - Kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi ekonomi, membuat nilai tukar (kurs) rupiah makin melemah
Pada perdagangan Selasa (11/8) sore, rupiah ditutup melemah 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp 14.680 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.648 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sebenarnya sentimen di pasar cukup positif di regional hari ini, tetapi rupiah malah tertekan.
"Potensi resesi di Indonesia mungkin jadi penghalang penguatan," ujar Ariston.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi akan minus sampai akhir tahun ini, setelah pada kuartal II terkoreksi 5,32 persen.
Pada kuartal III dan IV pertumbuhan ekonomi diperkirakan masing-masing akan minus 1 persen dan 1,38 persen.
Ariston menuturkan tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sendiri, sebenarnya menguat dan harga emas juga terkoreksi.
Hal tersebut bisa mengindikasikan peralihan aset dari aman ke berisiko, dan menjadi katalis positif bagi nilai tukar.
Potensi resesi ekonomi membuat pengaruh terhadap perdagangan rupiah terhadap dolar AS, di pasar spot Jakarta, hari ini Selasa (11/8).
- Rupiah Menguat, Biaya Produksi Bisa Menurun
- Ada Kabar Baik dari Rupiah, Menguat 21 Poin
- Aktivitas Masyarakat Terus Meningkat, Rupiah Kembali Menguat
- Rupiah Makin Melemah Hari Ini, Suku Bunga Bakal Naik Lagi?
- Kurs Rupiah Hari Ini Menggeliat, tetapi Tekanan Masih Kuat
- Sinyal The Fed Bikin Investor Ketar-ketir, Rupiah Hari Ini Ambyar