Rupiah Mampu Menguat, Ada Hal Baru yang Wajib Diwaspadai

BI memperkirakan, tingkat inflasi dunia dapat menyentuh 9,2 persen (year-on-year/yoy) hingga akhir tahun, dan masih tinggi pada 2023 tapi akan menurun ke 5,2 persen.
"Tingkat inflasi yang tinggi ini terjadi lantaran berlanjutnya gangguan rantai pasokan dan pengetatan pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa, di tengah pelemahan permintaan global," katanya.
Diperkirakan AS akan menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin sehingga menjadi 4,5 persen pada akhir 2022.
"Kenaikan suku bunga akan mencapai puncaknya pada paruh pertama 2023 dan tidak akan segera turun," tegas Ibrahim.
Untuk itu, pada perdagangan besok mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.670 - Rp 15.740. (mcr28/jpnn)
Kurs rupiah hari ini ditutup menguat seiring dengan pelaku pasar yang menantikan pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
- Ambruk, Rupiah Hari Ini Melemah Lagi
- Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu, Cermin Ketidaksiapan Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi