Rupiah Masih Dihantui Virus Corona
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan virus corona masih menjadi momok, dan pelaku pasar masih mewaspadai perkembangan wabah tersebut.
"Pemerintah dan pelaku pasar lainnya sudah mengakui virus corona berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi sehingga rupiah masih melemah," ujar Ariston.
Tak pelak, nilai tukar rupiah hari ini, Selasa (4/2), pada pukul 10.04 WIB, dibuka bergerak melemah delapan poin atau 0,06 persen menjadi Rp 13.750 per dolar AS, berbanding posisi sebelumnya di level Rp 13.742 per dolar AS.
Kendati demikian, lanjut Ariston, pelemahan rupiah mungkin tidak terlalu dalam lagi dengan penanganan intensif dari Tiongkok untuk menanggulangi virus tersebut.
"Langkah Pemerintah China yang melakukan penanganan intensif dan cepat, bisa membantu meredakan," sambung Ariston.
Selain itu, tindakan Bank Sentral China People Bank of China (PBoC) yang menyuntikkan dana ke pasar repo sebesar 1,2 triliun yuan untuk menstimulus perekonomian, juga bisa meredakan kekhawatiran pasar.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.730 per dolar AS hingga Rp 13.775 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 13.760 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.726 per dolar AS. (antara/jpnn)
Update Jumlah Korban Corona:
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan virus corona masih menjadi momok, dan pelaku pasar masih mewaspadai perkembangan wabah tersebut.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu