Rupiah Masih Perkasa, BI Malah Makin Waspada

jpnn.com - JAKARTA – Rupiah masih perkasa dalam beberapa waktu terakhir.
Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Namun, penguatan kurs yang terlalu tajam perlu dihindari agar defisit neraca perdagangan tidak melebar.
Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup menguat tiga poin ke level Rp 12.992 per USD.
Artinya, nilai tukar rupiah menguat signifikan dari Rp 13.943 per USD pada 8 Januari lalu.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengingatkan, penguatan kurs yang berlebihan tidak terlalu baik bagi negara yang mengalami defisit dalam neraca perdagangan seperti Indonesia.
Bila kurs rupiah terlalu kuat, lanjut dia, nilai impor cenderung terus meningkat. ’’Kalau kurs kuat, defisit semakin besar. Kurs yang menguat bukan sesuatu yang baik,’’ katanya di gedung Bank Indonesia kemarin (6/10).
Menurut dia, kondisi nilai tukar semestinya menggambarkan kondisi fundamental ekonomi sebuah negara.
JAKARTA – Rupiah masih perkasa dalam beberapa waktu terakhir. Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
- Haier dan Electronic City Indonesia Menjalin Kemitraan Strategis
- Presiden Prabowo Dinilai Sukses Membangun Kemandirian Pangan
- GEAPP Dorong Percepatan Penerapan Energi Bersih di RI, Perlu Kerja Sama Multipihak
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- Elite Skin Aesthetic Clinic Kini Hadir di PIK
- Bank Mandiri Tebar KUR UMKM Rp 12,8 Triliun per Maret 2025