Rupiah Masih Perkasa di Tengah Pemakzulan Donald Trump
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah hari ini, Kamis (19/12), di pasar spot Jakarta, ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 13.985 per dolar AS, berbanding sebelumnya Rp 13.988 per dolar AS.
Penguatan setelah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 5 persen.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis, mengatakan, selain pengumuman kebijakan bank sentral, rupiah juga masih dipengaruhi sentimen kesepakatan dagang AS-Tiongkok.
"Kekhawatiran muncul kembali minggu ini. Terlepas dari perjanjian perdagangan AS dan China, momok perang tarif tidak hilang karena para pedagang menunggu kejelasan tentang kesepakatan itu," ujar Ibrahim.
Selain itu, drama pemakzulan Presiden AS Donald Trump dan juga bank sentral Jepang yang memutuskan menahan suku bunga acuan, mempengaruhi pergerakan rupiah.
"Pemakzulan Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan memengaruhi pasar global, namun pemerintah sudah mempunyai strategi tersendiri untuk menangkis gejolak tersebut," kata Ibrahim
Menurutnya, pemerintah terus melakukan reformasi birokrasi dan pengampunan pajak jilid II. Bank Indonesia juga siap melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) jika diperlukan.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp 13.983 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.979 per dolar AS hingga Rp 13.994 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah hari ini, Kamis (19/12), di pasar spot Jakarta, ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 13.985 per dolar AS.
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan