Rupiah Melemah, Harga Produk Kertas Melonjak
jpnn.com, SURABAYA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berdampak negatif terhadap industri kertas dalam negeri.
Harga jual kertas naik karena sebagian bahan baku produksi diperoleh dari impor.
Direktur PT Suparma Tbk Hendro Luhur menyebutkan, komposisi impor untuk bahan baku kertas di pabriknya sekitar 24 persen.
Mayoritas bahan baku yang digunakan perusahaan adalah virgin pulp serat panjang. Bahan itu tidak ada di Indonesia.
Nah, bila kurs dolar naik, otomatis harga bahan baku naik dan berdampak pada melonjaknya harga jual produk.
’’Saat ini peningkatan harga jual rata-rata produk kertas kami 9,3 persen,’’ tutur Hendro, Kamis (15/11).
Salah satu produk Suparma yang menyerap bahan baku dari luar negeri adalah kertas dupleks.
Kontribusi dupleks terhadap pendapatan perusahaan mencapai 39 persen.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berdampak negatif terhadap industri kertas dalam negeri.
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Skema ACFTA Menempatkan Produk Kertas Indonesia dalam Jalur Sensitif, Pemerintah Perlu Lakukan Ini
- Kondisi Global Bikin Rupiah Hari Ini Ambyar
- Rupiah Terus Melemah, Ekonom Prediksi Hal Ini Akan Terjadi di Tahun Depan
- Singkirkan Ribuan Peserta, 44 Mahasiswa Terpilih untuk Magang di Industri Kertas