Rupiah Melemah, Perusahaan Migas Tidak Goyah
jpnn.com, BALIKPAPAN - Dosen Geologi dan Perminyakan STT Migas Balikpapan Kukuh Jalu Waskita meyakini pelemahan rupiah tak memberi dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.
Seperti diketahui, tren penguatan dolar terhadap rupiah telah terjadi dalam beberapa bulan ini.
Di sisi lain, harga minyak dunia semakin perkasa. Hal itu jelas menguntungkan bagi sektor hulu.
"Secara komersial (pelemahan rupiah) tidak banyak berarti dibandingkan tajamnya penurunan harga minyak. Lain kalau dolar naik dan harga minyak turun. Kinerja keuangan perusahaan migas bisa dipusingkan,” tutur Jalu, Jumat (12/10).
Pengamat ekonomi Kaltim Aji Sofyan Effendi mengatakan, penguatan dolar memang menjadi sebuah dilema kalau angkanya terus meningkat.
Pasalnya, kenaikan dolar mengarah pada ekonomi secara makro.
“Entitas bisnis yang bergerak di bidang impor tentunya akan semakin berat dan di bidang ekspor akan untung,” kata Aji.
Menurutnya, untuk daerah seperti Kaltim tidak perlu memiliki kekhawatiran berlebihan.
pelemahan rupiah tak memberi dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- Luar Biasa, Peringkat ESG Pertamina Kini Naik Jadi Nomor Satu Dunia
- Kondisi Global Bikin Rupiah Hari Ini Ambyar
- Kilang Pertamina Plaju Raih 'Winner' di Ajang World Petroleum Council Excellence Awards 2023
- Buruh Minta Kasus Kecelakaan Pekerja di Perusahaan Migas Ini Dibuka secara Transparan
- Perkuat Praktik Tata Kelola, Pertamina Bergabung Menjadi Perusahaan Pendukung EITI