Rupiah Melemah, Perusahaan Migas Tidak Goyah
Sebab, neraca perdagangan Kaltim tetap menunjukkan nilai yang positif atau surplus.
Pada Agustus 2018, neraca perdagangan ekspor-impor surplus sebesar USD 0,86 miliar.
Namun, nilai impor Kaltim Agustus 2018 mencapai USD 0,54 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 67,21 persen dibanding dengan impor Juli 2018.
Di sisi lain, nilai ekspor berbagai komoditas dari Kaltim pada Agustus 2018 mengalami penurunan cukup besar hingga 14,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Nominalnya dari USD 1,62 miliar pada Juli turun menjadi USD 1,4 miliar.
“Meski ekspor menurun, tetapi kita melihat dari neraca perdagangannya. Neraca perdagangan masih bagus. Berarti Kaltim masih diuntungkan dengan kenaikan dolar,” ungkap Aji. (ctr/aji/ndu2/k15)
pelemahan rupiah tak memberi dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- Luar Biasa, Peringkat ESG Pertamina Kini Naik Jadi Nomor Satu Dunia
- Kondisi Global Bikin Rupiah Hari Ini Ambyar
- Kilang Pertamina Plaju Raih 'Winner' di Ajang World Petroleum Council Excellence Awards 2023
- Buruh Minta Kasus Kecelakaan Pekerja di Perusahaan Migas Ini Dibuka secara Transparan
- Perkuat Praktik Tata Kelola, Pertamina Bergabung Menjadi Perusahaan Pendukung EITI