Rupiah Melemah, Produksi Amunisi Pindad Terganggu
jpnn.com - BANDUNG - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang sempat menyentuh Rp 13 ribu per USD juga berdampak pada produksi PT Pindad. Salah satunya menganggu produksi amunisi perseroan.
Kepala Divisi Amunisi Pindad I Wayan Sutama menjelaskan terpukulnya produksi amunisi karena komponen 60 persennya berasal dari impor, sedangkan sisanya sebanyak 40 persen berasal dari lokal.
"Kita beli barang hitungan komponennya USD dan jual hitungannya rupiah. Itu (dolar menguat-red) pasti akan berdampak pada nilai produksi," ujar Wayan di Kantor Pusat Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3).
Untuk itu perseroan akan terus mengkaji dampak pelemahan rupiah terhadap produksi amunisi. "Kalau harga di TNI kan sudah dipatok dan sudah ada index secara internasional. Paling nanti komponen impornya apa saja, dihitung, direview harga dolarnya berapa," tandas Wayan. (chi/jpnn)
BANDUNG - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang sempat menyentuh Rp 13 ribu per USD juga berdampak pada produksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK
- Genjot Ketahanan Pangan, Mendes Yandri Susanto Segera Menyusun Modul Desa Tematik