Rupiah Mengarah ke Rp 9.059 per USD
Sabtu, 09 Februari 2013 – 05:48 WIB
Menurut Purbaya, indikator makroekonomi lain yang akan memperkuat Rupiah adalah inflasi yang terjaga, aktifitas perekonomian yang meningkat, serta sentimen konsumen dan pelaku pasar yang masih positif.
"Selain itu, quantitative easing tahap ke-3 di AS (Amerika Serikat) akan meningkatkan pasokan dolar (AS) di pasar global sehingga dolar berpotensi melemah," ucapnya. (owi)
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah masih bergerak liar. Setelah mencapai titik terlemah dalam tiga tahun terakhir pada awal Januari lalu di level 9.740
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja