Rupiah Menguat di Awal Pekan, tetapi Masih Rawan
jpnn.com, JAKARTA - Awal pekan ini (6/4) menjadi hari yang baik bagi rupiah. Dalam transaksi antarbank di Jakarta, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat.
Pada penutupan transaksi, rupiah berada di level Rp 16.413 per USD. Ada penguatan 17 poin dibandingkan sebelumnya di lebel Rp 16.430 per dolar AS.
Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, penguatan rupiah hari ini seiring dengan pergerakan positif aset berisiko seperti naiknya bursa saham Asia. Selain itu sentimen positif lainnya adalah data tingkat kematian akibat wabah virus corona baru atau COVID-19 yang menurun di beberapa negara seperti AS, Italia, Spanyol dan negara Eropa lainnya yang mengindikasikan bahwa masa puncak pandemi mungkin akan segera berlalu.
Kendati demikian, Ariston menilai penguatan rupiah hari ini masih rentan. Sebab, angka kasus COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan peningkatan.
"Di AS juga masih terus meningkat lajunya. Di China muncul gelombang kedua. Jadi pasar masih mewaspadai penyebaran wabah ini," ujar Ariston.
Pada perdagangan pagi, rupiah dibuka melemah di posisi Rp 16.450 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 16.413 hingga Rp 16.563 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari ini menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp 16.556 per USD. Pada Jumat lalu (3/4), USD menurut kurs tengah BI berada di level Rp 16.464.(antara/jpnn)
Awal pekan ini kembali menjadi hari yang baik bagi rupiah. Dalam transaksi antarbank di Jakarta, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Rupiah Hari Ini Menguat Tipis, tetapi Masih Rp 16 Ribuan
- Gegara Ini, Kurs Rupiah Diramal Sulit Bangkit
- Ini Penyebab Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313