Rupiah Menguat hingga Akhir Tahun
jpnn.com, JAKARTA - Rupiah menguat 0,5 persen ke level Rp 13.284 per USD sepanjang pekan ini.
Penguatan itu diperkirakan akan bertahan hingga akhir 2017 mendatang.
Perekonomian AS masih menjadi faktor menguatnya mata uang negara-negara berkembang ketika USD menunjukkan depresiasi.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, sejak awal tahun pasar memperkirakan ekonomi AS tumbuh pesat.
Itu membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) cukup tinggi.
Pasar bahkan sempat memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali pada tahun ini.
Namun, hingga paruh pertama tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat hanya mencapai 2,1 persen.
”Sampai saat ini The Fed baru menaikkan suku bunga acuan dua kali kan, inflasinya juga landai di bawah dua persen. September ini sepertinya The Fed tidak menaikkan suku bunga acuan,” ujar Mirza kemarin (8/9).
Rupiah menguat 0,5 persen ke level Rp 13.284 per USD sepanjang pekan ini.
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Peradi Jalin Kerja Sama dengan BINS Untuk Beri Pembekalan ke Advokat