Rupiah Menguat, Rizal Ramli Tidak Happy
jpnn.com, JAKARTA - Bekas Menkomaritim Rizal Ramli sepertinya tidak senang melihat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang belakangan ini mulai stabil. Dia menilai ada yang salah dari cara pemerintah menstabilkan nilai rupiah.
Menurut Rizal, pemerintah Indonesia berhutang dengan yield tertinggi di kawasan Asia Tenggara, yakni 8,5 persen. Hal itu juga yang kemudian membuat lembaga pemberi pinjaman asing dan para bankir senang dengan Indonesia.
”Ya dapat bonus hadiah Menkeu terbaik deh. Rakyat dan bangsa dirugikan trilliunan! Ini kejahatan kerah putih. Rupiah menguat dengan suntikan bunga pinjaman bunga tinggi!” terang pria yang oleh para pemujanya disapa RR itu melalui Twitter, Minggu (13/1).
Menurutnya, menstabilkan rupiah dengan pinjaman yang semakin besar dan yield yang tinggi memang baik untuk jangka pendek. Tapi untuk jangka menengah, kebijakan ini sangat berbahaya.
“Bagaikan beri ‘bom’ untuk pemerintah berikutnya ! Begini kok dibilang pengelolaan “prudent”, hati-hati? Dimana hati-hatinya? Kalau tax ratio tinggi (15,6 persen sesuai target resmi Presiden Jokowi) baru prudent,” pungkas pria yang beberapa kali masuk kabinet, tapi selalu dicopot sebelum setahun menjabat. (ian/rmol)
Bekas menkomaritim Rizal Ramli tidak senang dengan cara pemerintah menstabilkan nilai tukar rupiah
Redaktur & Reporter : Adil
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
- Syarief Hasan Komentari Nilai Tukar Rupiah yang Terus Turun, Simak
- Syarief Hasan Ingatkan Pemerintah Melemahnya Rupiah Bisa Mengancam Stabilitas Ekonomi