Rupiah Menguat Signifikan

Rupiah Menguat Signifikan
Rupiah Menguat Signifikan

Senada dengan Dradjad, Doddy juga mengatakan bahwa pemerintah dan BI harus terus waspada dan tidak boleh lengah dengan aliran hot money dalam jangka pendek ini. Sebab, menurut dia, isu tapering off akan kembali muncul dalam beberapa bulan ke depan. "The Fed mau tidak mau akan melakukan tapering, tinggal menunggu waktu saja," ujarnya.

Untuk itu, Indonesia harus benar-benar siap ketika tapering off nanti benar-benar dilakukan oleh The Fed. Upaya menggenjot ekspor dan mengerem impor harus terus dilakukan untuk memperbaiki defisit  neraca dagang. "Jangan sampai ketika tapering dilakukan dua atau tiga bulan ke depan, fundamental ekonomi kita lemah, karena itu akan sangat buruk bagi perekonomian Indonesia," katanya.

Sementara itu, penundaan pemberlakuan kebijakan bank sentral Amerika atau The Fed untuk mengurangi stimulus atau (quantitative easing/QE) juga direspon pihak istana. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menuturkan, adanya kepastian dari pihak The Fed, diyakini bisa meredam gejolak ekonomi global.

"Iya, kita optimis keputusan The Fed tadi malam akan meredam gejolak pasar keuangan dunia," ujar Firmanzah di Jakarta, kemarin.

Meski begitu, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menuturkan, pemerintah akan terus memonitor dan mengikuti pergerakan capital flow terhadap nilai tukar dan IHSDG.

Selain itu, pemerintah juga akan terus melanjutkan program dan paket kebijakan untuk memperkuat fundamental ekonomi. "Caranya dengan peningkatan investasi, mempersempit defisit transaksi necara pembayaran, penguatan daya beli masyarakat," imbuhnya. (owi/ken)

 


JAKARTA - Penundaan langkah tapering off oleh bank sentral Amerika (The Fed) seolah menjadi antiklimaks dari gejolak pasar keuangan dunia dalam beberapa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News