Rupiah Pagi Ini Turun 2 Poin, Tetapi Diprediksi Bakal Kembali Menguat
jpnn.com, JAKARTA - Menurut Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, dalam perdagangan hari ini Rabu (17/12), rupiah kemungkinan ditransaksikan menguat tipis.
Meskipun pagi ini (9.43 WIB), nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta terkoreksi tipis 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 13.999 per dolar AS, berbanding posisi sebelumnya di level Rp 13.997 per dolar AS.
Keyakinan penguatan itu, kata Ibrahim, melihat faktor eksternal, di mana naskah kesepakatan damai perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China dikabarkan tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin dan tidak ada perubahan yang mendasar karena semua sudah disepakati.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Lawrence Larry Kudlow menyebutkan, Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dari China akan menandatangani perjanjian tersebut pada awal Januari. Selepas itu Amerika Serikat dan China akan memulai negosiasi damai dagang fase II.
Adapun dari domestik, pasar mencerna positif terhadap rilis data neraca perdagangan di November 2019 yang mengalami defisit sebesar 1,33 miliar dolar AS.
Angka defisit tersebut dinilai mengalami penurunan, di mana pada Januari-November neraca perdagangan mengalami defisit mencapai 8,5 miliar dolar AS, sementara pada periode yang sama 2019 mencapai 3 miliar dolar AS.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.980 per dolar AS hingga Rp 14.020 per dolar AS. (antara/jpnn)
Menurut Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, dalam perdagangan hari ini Rabu (17/12), rupiah kemungkinan ditransaksikan menguat tipis.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu