Rupiah Paling Stabil di Asia
Senin, 15 April 2013 – 06:27 WIB

Rupiah Paling Stabil di Asia
JAKARTA - Dalam beberapa bulan terakhir, Rupiah tampak terhuyung karena tertekan dolar AS (USD). Tapi, ternyata, Rupiah termasuk mata uang yang paling stabil di Asia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan, nilai tukar rupiah masih mengalami tekanan depresiasi pada triwulan I-2013, meskipun lebih moderat sejalan dengan berlanjutnya aliran modal masuk. "Meski demikian, volatilitas rupiah masih tetap terjaga, bahkan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan (volatilitas mata uang) kawasan," ujarnya akhir pekan lalu.
Data BI menunjukkan, nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah sebesar 0,7 persen (qtq) mencapai Rp 9.680 per USD dengan volatilitas pada triwulan I-2013 yang masih terjaga.
Secara rata-rata, nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,7 persen (qtoq) menjadi Rp 9.680 per USD, dibandingkan posisi Rp 9.613 per USD pada triwulan sebelumnya. Sementara secara point to point, rupiah mengalami depresiasi 0,82 persen (qtq) dan ditutup di level Rp 9.718 per USD.
JAKARTA - Dalam beberapa bulan terakhir, Rupiah tampak terhuyung karena tertekan dolar AS (USD). Tapi, ternyata, Rupiah termasuk mata uang yang paling
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi