Rupiah Sempat Tembus Level Rp 10.000 Per USD
Selasa, 11 Juni 2013 – 07:20 WIB
Sementara itu, analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, saat ini posisi dolar AS memang cenderung menguat daripada mata uang lain. Hal ini terlihat dari indeks dolar AS yang melonjak naik ke 81,86 dari sebelumnya 81,69.
Alhasil, rupiah pun tak berdaya di tengah dolar AS yang menguat terhadap mayoritas mata uang utama, termasuk terhadap euro. "Terhadap euro, dolar AS masih ditransaksikan menguat ke USD 1,3215 per ruro dari sebelumnya USD 1,3218 per euro," paparnya.
Kendati demikian, rupiah yang terjerembap sebenarnya tak jauh dari sentimen negatif yang melingkupi pasar valuta asing. Investor khawatir dengan berlanjutnya perlambatan ekonomi Indonesia.
Kekhawatiran ini dinilai makin kuat setelah DPR menyetujui anggaran kompensasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diusulkan pemerintah Jumat akhir pekan lalu.
JAKARTA - Rupiah yang akhir pekan lalu bersusah payah merangkak naik, awal pekan ini kembali terempas sentimen global. Meski demikian, pemerintah
BERITA TERKAIT
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama
- Bangun Ekosistem Digital UMKM di Indonesia, Hibank & Mitra Strategis Jalin MoU
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Startup Perupadata Ingin Terus Tingkatkan Literasi Informasi Masyarakat