Rupiah Tak Stabil, Penjualan Sepatu Bata Turun 40 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Dampak tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dirasakan semua kalangan, termasuk pengusaha ritel yang mengandalkan impor.
Seperti pengakuan Samuel, supervisor Bata. "Sekarang ini ekonomi makin sulit, penjualan juga menurun," keluhnya saat ditemui JPNN di perusahaan Bata, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (22/10).
Dia menyebutkan, penjualan sepatu Bata rerata menurun 40 persen. Bahkan ada beberapa wilayah yang terpaksa menutup toko Bata.
"Iya terpaksa ditutup karena omzetnya turun, sementara pengeluaran bertambah. Untuk sementara perusahaan tidak memperpanjang kontrak toko yang sudah habis masa kontraknya," terangnya.
Hal senada diungkapkan Tri Waluyo, administrasi pembukuan perusahaan Bata. Dari 600 toko yang dimiliki Bata di seluruh Indonesia, omzetnya turun. Ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang turun drastis.
"Karena ekonomi lagi begini jadinya pengaruh ke penjualan juga. Perusahaan harus melakukan efisiensi dengan menahan ekspansi. Toko-toko yang omzetnya masih bagus tetap kami pertahankan. Sedangkan yang penjualannya kurang, terpaksa tidak diperpanjang masa kontraknya," bebernya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Dampak tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dirasakan semua kalangan, termasuk pengusaha ritel yang mengandalkan impor. Seperti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Melangkah Maju Menjadi Satu, PT BGR Logistik Indonesia Rayakan HUT ke-3
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar