Rupiah Tak Terpengaruh Efek Donald Trump

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pergerakan rupiah sejauh ini tergolong stabil.
’’Di samping suplai valas mencukupi, demand valas dalam negeri berkembang baik,’’ jelas Perry.
Dia pun mengungkapkan beberapa indikator yang mendukung stabilnya rupiah. Misalnya, cadangan devisa yang naik menjadi USD 116,4 miliar.
Neraca perdagangan juga diyakini memberikan faktor positif bagi kurs.
Soal rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve, Perry mengakui, hal itu awalnya sempat menjadi kekhawatiran pasar.
Namun, saat ini pasar menempatkan ekspektasi secara price in, yakni dua kali penaikan suku bunga acuan.
’’Itu tidak banyak direspons pasar. Makanya itu menunjukkan bahwa yang dilakukan AS sudah diantisipasi pasar,’’ kata Perry.
Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono menuturkan, dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), terlihat proyeksi kenaikan suku bunga The Fed.
Konferensi pers presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tak berpengaruh besar terhadap rupiah.
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
- Ambruk, Rupiah Hari Ini Melemah Lagi