Rupiah tak Tertolong Hampir Capai Rp 14.400 per Dolar AS
jpnn.com, JAKARTA - Rupiah makin tak tertolong. Pada penutupan hari ini Senin (9/3), mata uang garuda merosot tajam berada di level hampir Rp 14.400, atau tepatnya di angka Rp 14.393 per dolar AS.
Meluasnya wabah virus corona di luar Tiongkok, mendorong rupiah jatuh hingga 150 poin.
"Wabah Coronavirus saat ini sudah menyebar lebih dari 50 negara. Yang terupdate saat ini Maldives yang sudah mengumumkan sudah terjangkit Virus Corona, sehingga kondisi global semakin memburuk," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Selain itu, lanjut Ibrahim, jatuhnya harga minyak mentah apalagi dibarengi perang tarif mengakibatkan harga minyak terpuruk lebih dalam dan turun hampir 30 persen di level 27,23 dolar AS per barel.
Sentimen lainnya, lembaga pemeringkat global Moody's menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,4 persen menjadi 2,1 persen.
Hal tersebut menambah beban bagi bank sentral global untuk kembali bersama-sama menurunkan suku bunga dan menggelontorkan stimulus.
S&P Global dalam sebuah laporannya menuliskan COVID-19 dapat menimbulkan kerugian pada perekonomian Asia Pasifik sebesar 211 miliar dolar AS atau setara dengan lebih dari seperlima output perekonomian RI dalam setahun.
Australia, Hong Kong, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand, diprediksi terancam terseret ke dalam jurang resesi. Lembaga tersebut juga merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk 2020 dari 5,7 persen menjadi 4,8 persen.
Rupiah makin tak tertolong. Pada penutupan hari ini Senin (9/3), mata uang garuda merosot tajam berada di level hampir Rp 14.400
- Kurs Rupiah Hari Ini Menggeliat, tetapi Tekanan Masih Kuat
- Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Inilah Pemicunya
- Rupiah Menguat Didorong Penerimaan Pajak
- Waduh! Ancaman Sanksi AS ke Rusia Bikin Rupiah Loyo
- Alhamdulilah, Pagi Ini Kurs Rupiah Menguat Lagi
- Rupiah Terimbas Penguatan Dolar Terhadap Sejumlah Mata Uang