Rusia Bakal Gandeng Fahrenheit Bangun Pabrik Sputnik V di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Russian Direct Investment Fund (RDIF), pemegang lisensi vaksin COVID-19 Sputnik V asal Rusia menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Kemenristek RI, untuk memproduksi vaksin Sputnik di Indonesia.
“BPOM memberikan Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk Sputnik V terbatas pada kondisi wabah pandemi untuk prevention of the newly discovered coronavirus infection (Covid-19) in adults over the age of 18, sesuai dengan hasil evaluasi terhadap data khasiat, keamanan dan mutu,” bunyi keputusan BPOM yang ditanda tangani Kepala BPOM Penny Lukito.
Penny Lukito mengungkapkan, efek samping paling umum yang dirasakan ketika disuntik vaksin Sputnik V adalah gejala menyerupai flu, yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.
“Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin COVID-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2%),” ungkap Penny.
Vaksin COVID-19 Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia, yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).
Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.
Atas keputusan BPOM tersebut, PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit), menyambut dengan antusias atas keluarnya EUA vaksin Sputnik V.
"Kami sebagai perusahaan farmasi (Fahrenheit) yang telah diberikan kepercayaan oleh RDIF sebagai importir resmi, sangat berterima kasih atas dukungan BPOM dalam melakukan evaluasi terhadap vaksin Sputnik V,” tutur John selaku Direktur Marketing PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit).
Vaksin COVID-19 Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia, yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector.
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Daftar Izin Edar BPOM, Ratusan UMKM Dapat Dukungan dari PNM
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Cokelat Premium, Rahasia Lezat & Sehat di Balik Soft Choco Mr. Bread