Rusia Hentikan Serangan, Tetapi Itu Mungkin Strategi Untuk Maju

jpnn.com, MARIUPOL - Rusia menghentikan serangan di dua kota Ukraina agar warga sipil bisa keluar dari zona pertempuran.
Meski begitu, pejabat kota setempat mengatakan pasukan Rusia tidak benar-benar melakukan gencatan senjata.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan unitnya telah membuka koridor kemanusiaan di dekat kota Mariupol dan Volnovakha.
Di Mariupol, warga sipil diizinkan pergi selama lima jam setelah dibombardir oleh pasukan Rusia.
Pemerintah Ukraina berencana untuk mengevakuasi sekitar 200 ribu orang dari Mariupol dan 15 ribu orang dari Volnovakha.
"Kami sedang bernegosiasi dengan pihak Rusia untuk mengonfirmasi genjatan senjata di sepanjang rute evakuasi," bunyi keterangan Dewan Kota Mariupol, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/3).
Meski begitu, pemerintah Ukraina juga sedang menyelidiki dugaan bahwa pasukan Rusia hentikan serangan sebagai strategi untuk bergerak maju menuju Mariupol.
Di sisi lain, Rusia mengaku akan melanjutkan serangan yang lebih luas di Ukraina tanpa menargetkan warga sipil.
Pemerintah Rusia hentikan serangan di dua kota Ukraina, yakni Mariupol dan Volnovakha. Ada apa di balik itu?
- Volodymyr Zelenskyy Menyesali Pertengkaran dengan Donald Trump
- Kaya Gila
- Donald Trump Pundung, Amerika Setop Bantuan Militer untuk Ukraina
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M