Rusia Kecam Australia Karena Dukung Serangan Udara ke Suriah
Rusia memiliki hubungan dekat dengan rezim Suriah dan telah memberikan dukungan.
Rezim Assad telah terlibat dalam perang saudara dengan beberapa kelompok selama empat tahun dan setidaknya 240.000 orang tewas.
AS dan NATO prihatin tentang adanya laporan yang menyebut bahwa Russia meningkatkan kehadiran militernya di negara yang sedang dilanda perang tersebut, tapi Rusia mengatakan, pihaknya hanya memasok Suriah dengan "Peralatan militer yang sesuai dengan kontrak saat ini, dan bantuan kemanusiaan.”
Pada hari Rabu (9/9), Pemerintah Australia menegaskan pihaknya memperluas operasi RAAF dari Irak ke Suriah sebagai bagian dari serangan udara yang dipimpin AS, dengan bom pertama diperkirakan meluncur dalam beberapa hari.
Menteri Pertahanan Australia, Kevin Andrews,tampak mengesampingkan kemungkinan Australia mengerahkan pasukan darat untuk mendukung komitmen serangan udara.
Kevin juga mengatakan, sulit untuk mengatakan berapa lama Australia akan tetap bercokol dalam konflik Timur Tengah.
"Dua, tiga tahun. Saya tak bisa mengatakan tepatnya, jangka waktu yang tepat," ujarnya.
Pemerintah Australia telah menerima dukungan bersyarat dari Oposisi untuk memulai pengeboman di Suriah, sebuah langkah yang disebut pemimpin Partai Hijau Greens, Richard di Natale, akan membuat "Situasi semakin buruk.”
Duta Besar Rusia untuk Australia telah menegur Pemerintahan Tony Abbott karena mendukung serangan bom di Suriah, dan memperingatkan, kelompok teroris
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata