Rusia Kekurangan Dolar Amerika Serikat untuk Bayar Utang, Putin Bisa Terancam Masalah Baru
Namun nilai utang berikutnya sebanyak US$650 juta yang jatuh tempo dalam waktu dua pekan lagi akan menjadi masalah yang lebih rumit.
Rusia memiliki aturan untuk membayar sebagian obligasi yang dikeluarkan Pemerintah dalam bentuk mata uang lokal rubel.
Namun aturan soal pembayaran bunga utang tidak masuk dalam perjanjian, selain juga nilai mata uang rubel sekarang sudah tinggal kurang dari satu sen dolar Amerika Serikat. Menjadi sebuah hal yang tidak mudah.
Seberapa buruk utang Rusia?
Setelah bertahun-tahun berusaha melepaskan diri dari pengaruh Barat, keseluruhan utang Rusia tergolong kecil.
Rusia sudah berutang sekitar US$100 miliar dari investor asing.
Sekitar US$40 miliar adalah utang pemerintah, sisanya utang oleh perusahaan negara besar, seperti perusahaan gas Gasprom dan Rosneft, jaringan kereta Russian Railways, dan sejumlah bank lokal.
Perusahaan minyak Rusia sudah berjanji akan menetapi pembayaran utan, karena mereka biasa menerima pembayaran dalam mata uang asing dan juga memiliki kantor cabang di luar negeri. Kemampuan membayar utangnya masih besar walau nantinya pemerintah Rusia 'ngemplang'.
Menurut beberapa laporan, perusahaan besar ini sudah mendapat persetujuan untuk membayar utang dalam mata uang asing.
Pekan lalu, Rusia membayar bunga dari sebagian utang luar negeri dalam bentuk dolar Amerika Serikat
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air