Rusia Kepung Kota Mariupol, Ukraina Menolak Menurunkan Senjata

jpnn.com - Ukraina menolak untuk menyerah dalam mempertahankan Kota Mariupol yang kini sedang krisis.
Saat ini, Mariupol telah dikepung pasukan Rusia dengan sedikit sumber pangan, air, dan listrik.
Pemerintah Ukraina menolak dengan tegas seruan Rusia untuk meletakkan senjata di Mariupol.
Rusia menyampaikan seruan itu setelah membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi penduduk sipil Ukraina.
"Tidak ada pertanyaan tentang menyerah dan peletakan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, dikutip dari Reuters, Senin (21/3).
Sejak 24 Februari 2022, Mariupol telah mengalami beberapa pengeboman besar sehingga lebih dari 400 ribu penduduk terkepung di kota tersebut.
Verenshchuk mengungkapkan lebih dari tujuh ribu orang dievaksuasi dari beberapa kota Ukraina melalui koridur kemanusiaan pada Minggu (20/3).
Hari ini, pemerintah Ukraina mengirimkan 50 bus untuk kembali mengevakuasi penduduk yang masih terjebak.
Ukraina menolak untuk menyerah ke Rusia dalam mempertahankan Kota Mariupol yang kini sedang krisis.
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Polda Bali Tangkap Satu Pelaku Perampokan WNA Ukraina, 8 Orang Masih Diburu
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia