Rusia Kuasai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, Dampaknya Besar
jpnn.com - Tindakan Rusia yang menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia berdampak pada pasar keuangan global.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Strategi Investasi OCBC Bank Vasu Menon.
"Pasar khawatir tentang dampak nuklir. Risikonya ialah terjadi salah perhitungan atau reaksi berlebihan dari perang yang berkepanjangan," kata Menon, dikutip dari Reuters, Jumat (4/3).
Sebelumnya, Rusia telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Kyiv.
Melansir History.com, Chernobyl pernah menjadi tempat ledakan nuklir terburuk yang mengeluarkan radiasi 400 kali lebih besar dibanding bom atom di Hiroshima.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berdiskusi tentang perkembangan situasi di Zaporizhzhia.
"Presiden Biden bergabung dengan Presiden Zelenskiy mendesak Rusia menghentikan kegiatan militernya di daerah itu dan mengizinkan petugas pemadam kebakaran dan penanggap darurat untuk mengakses wilayah itu," tulis pernyataan Gedung Putih.
Di sisi lain, Johnson mendorong Rusia untuk menghentikan serangan dan mendukung Zelenskiy melakukan gencatan senjata.
Tindakan Rusia menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia berdampak pada pasar keuangan global.
- Rusia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Skala Besar di Indonesia
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia
- PLTN Pertama Indonesia Siap Beroperasi pada 2032
- Melompat Setinggi 2 Meter, Gadis Ukraina Raih Emas Olimpiade Paris 2024
- Sikap Indonesia Tegas: Serangan Rusia Melanggar Hukum Internasional!
- Minta Bantuan Lagi, Zelenskyy Sebut Ukraina Butuh 128 Unit F-16 untuk Tandingi Rusia