Rusia Masih Cuan dari Ekspor Minyak, Amerika Cs Harus Putar Otak Lagi
jpnn.com, WASHINGTON DC - Keuntungan minyak Rusia kemungkinan meningkat meski ekspor minyak mentah lebih rendah dan Amerika Serikat bersama sekutunya harus menemukan cara mengurangi pendapatan minyak Moskow, mungkin dengan membatasi harga, kata Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo, Selasa.
Adeyemo mengatakan dalam rapat dengar pendapat bagian dari komite Alokasi Senat AS bahwa harga minyak yang lebih tinggi telah mengimbangi volume produksi dan ekspor yang lebih rendah sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.
Amerika Serikat sedang berdiskusi dengan sekutu Eropa dan Asia tentang cara untuk mengenakan batasan pada harga yang dibayarkan untuk minyak mentah Rusia agar membatasi keuntungannya dari harga minyak mentah yang lebih tinggi, kata Adeyemo.
Namun dia menolak untuk memberikan rincian tentang status pembicaraan itu, dengan mengatakan bahwa informasi tersebut akan disediakan untuk pengarahan rahasia bagi para senator.
"Jadi tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Anda mengurangi harga yang bisa mereka peroleh dari menjual minyak mentah mereka ke depan," kata Adeyemo, seraya menambahkan bahwa jika harga itu tidak dikurangi, Rusia diuntungkan langsung dari harga yang lebih tinggi yang disebabkan oleh agresi di Ukraina.
Amerika Serikat telah melarang impor energi Rusia tapi Uni Eropa, yang sangat bergantung pada Rusia dan sedang berupaya untuk memboikot secara bertahap mulai akhir 2022.
Ditanya mengapa Washington tidak memberlakukan embargo perdagangan penuh terhadap Rusia, Adeyemo mengatakan langkah seperti itu hanya akan "berdampak kecil pada ekonomi Rusia," mengingat terbatasnya jumlah perdagangan antara kedua negara.
Adeyemo tidak memberikan indikasi langkah yang lebih luas menuju sanksi sekunder terhadap negara dan perusahaan yang terus melakukan bisnis dengan Rusia.
Meski ada embargo dari Amerika Serikat dan sekutunya, Rusia masih tetap untung dari penjualan minyak dan gas buminya. Kok bisa?
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika