Rusia Masih Menahan Diri Soal Bergabungnya Finlandia dengan NATO, Akankah Swedia Menyusul?

Rusia Masih Menahan Diri Soal Bergabungnya Finlandia dengan NATO, Akankah Swedia Menyusul?
Dengan postur militer yang kuat di sepanjang 1.300 kilometer garis perbatasan dengan Rusia, bergabungnya Finlandia akan meningkatkan kekuatan NATO. (AP: Heikki Saukkomaa)

Saat bendera biru-putih Finlandia berkibar di luar markas NATO Selasa kemarin, perbatasan darat aliansi militer NATO dengan Rusia bertambah sepanjang 1.340 kilometer menjadi 2.500 kilometer.

Ini merupakan pukulan telak bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sejak lama mengeluhkan ekspansi NATO ke Rusia, menjadikannya alasan invasi ke Ukraina.

Perkembangan strategis dari bergabungnya Finlandia dengan NATO sebagai negara anggota ke-31, memicu kekhawatiran tentang "tindakan balasan" dari Rusia.

"Presiden Putin berperang melawan Ukraina dengan tujuan untuk mengurangi NATO," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

"Dia justru mendapatkan kebalikannya."

Tembok dan militer yang kuat

Diserang oleh tetangga raksasanya Uni Soviet pada tahun 1939, Finlandia tetap berada di luar NATO selama era Perang Dingin.

Sekarang keanggotaannya membawa militer yang kuat ke dalam aliansi dengan kekuatan 280.000 dan salah satu gudang artileri terbesar di Eropa.

Masalah geografis NATO dengan celah besar di wilayah Laut Baltik di Eropa utara juga turut terpecahkan.

Bergabungnya Finlandia ke dalam aliansi militer terbesar di dunia, NATO, telah memberikan pukulan besar bagi Vladimir Putin

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News