Rusia Mengancam, Ukraina Tak Berani Rayakan Hari Kemerdekaan

jpnn.com, KIEV - Rakyat Ukraina merayakan Hari Kemerdekaan ke-31 tanpa perayaan karena adanya ancaman serangan dari Rusia.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kami tidak melakukan perayaan," kata Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam Konferensi Pers terkait Hari Kemerdekaan Ukraina ke-31 di Kantor Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (Foreign Policy Community of Indonesia/FPCI), Jakarta, Rabu.
Vasyl mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa semua kantor pemerintahan, tempat umum ditutup di Hari Kemerdekaan negara itu karena adanya ancaman serangan dari negara tetangga Rusia.
Untuk mengantisipasi potensi serangan tersebut, rakyat Ukraina diimbau untuk merayakan Hari Kemerdekaan mereka dengan tetap berada di dalam rumah untuk melindungi dari dari kemungkinan serangan.
"Untuk pertama kalinya di Hari Kemerdekaan, hal penting yang sama-sama kami yakini, hal penting yang sama-sama kami pikirkan adalah agar tetap aman sehingga bisa terus berjuang, memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan untuk seluruh wilayah kami," katanya.
Pada Hari Kemerdekaan tahun ini, rakyat Ukraina, kata dia, menginginkan agar perang cepat berakhir dan mereka dapat merebut kembali tanah mereka yang berusaha disebut oleh Rusia melalui invasi.
Pada kesempatan tersebut, Vasyl menekankan pentingnya arti kemanusiaan, sehingga seluruh dunia bisa memahami situasi perang yang terjadi di Ukraina saat ini.
"Yang Ukraina butuhkan adalah pemahaman tentang kemanusiaan dari seluruh dunia," demikian katanya.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa semua kantor pemerintahan tutup di Hari Kemerdekaan
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Polda Bali Tangkap Satu Pelaku Perampokan WNA Ukraina, 8 Orang Masih Diburu
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia