Rusia Mengejar Cuan, Jutaan Manusia Terancam Mati Kelaparan
jpnn.com, NEW YORK - Langkah Rusia meninggalkan kesepakatan pangan Laut Hitam sangat erat hubungannya dengan kepentingan ekonomi Negeri Beruang Merah itu, terutama industri pertanian.
Tuntutan-tuntutan yang disampaikan Moskow memperlihatkan bahwa peninggkatan ekspor produk pertanian Rusia adalah prioritas.
Sayangnya, ambisi mengejar cuan ini juga berpotensi membunuh jutaan manusia di seluruh dunia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengingatkan bahwa langkah Rusia keluar dari kesepakatan pangan Laut Hitam dan bombardemen pelabuhan-pelabuhan penting, akan memperparah krisis.
"Kita kini menyaksikan ketahanan pangan kian terpukul hebat, ketika Rusia dalam empat hari berturut-turut menyerang pelabuhan Ukraina di Laut Hitam di Odesa, Chornomorsk dan Mykolaiv dengan rudal dan drone," kata Kepala Urusan Politik PBB Rosemary DiCarlo kepada Dewan Keamanan.
DiCarlo mengutuk keras aksi Rusia itu dan negara ini segera menghentikan aksinya.
"Gelombang baru serangan menyasar pelabuhan-pelabuhan Ukraina berisiko menciptakan dampak yang hebat terhadap ketahanan pangan global, khususnya di negara-negara berkembang," kata dia.
"Ancaman menyangkut kemungkinan kapal sipil yang berlayar di Laut Hitam dijadikan sasaran tembak, sungguh tak masuk akal," sambung dia.
Bagi 362 juta manusia, keputusan Rusia adalah ancaman serius terhadap masa depan mereka dan keluargany
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Petani Kopi di Ulubelu Lampung Cuan Jutaan Rupiah Lewat Pemanfaatan Energi Matahari
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia