Rusia Mengekspor Paham Neo-Nazi ke Ukraina, Dalil Putin Makin Mengada-ada
Selain terlibat dalam aksi politik, RNU melakukan latihan militer dan pelatihan taktis.
Algooth mengisahkan saat krisis konstitusional Rusia pada 1993 berlangsung, RNU secara militan mendukung parlemen Rusia dan Presiden Boris Yeltsin.
Kemudian pada 1995, RNU berkembang dan berpusat di Moskow.
Lalu pada 1999, kelompok ini dilarang di Moskow dan sejak 2003 telah dilarang di beberapa wilayah di Rusia. Meski dilarang, pengaruh Neo-Nazi itu dinilai masih kental.
"Kuatnya neo-Nazi yang fasis di Rusia dapat dicontohkan dalam kasus Pemilu Parlemen Rusia tahun 2014," ungkap Algooth.
Saat itu, kata dia, pemimpin ekstrim nasionalis Partai Demokrat Liberal Rusia Vladimir Zhirinovsky menyerukan pembatasan tingkat kelahiran di wilayah Kaukasus Utara yang didominasi muslim.
Dia juga membatasi pergerakan orang-orang dari wilayah itu ke seluruh negeri.
Pernyataan itu memantik serangan bom di Volgograd yang menewaskan beberapa orang Rusia.
Pengamat Komunikasi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid Algooth Putranto menyebut alasan Rusia menginvasi Ukraina mengada-ada.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia
- Melompat Setinggi 2 Meter, Gadis Ukraina Raih Emas Olimpiade Paris 2024
- Sikap Indonesia Tegas: Serangan Rusia Melanggar Hukum Internasional!
- Minta Bantuan Lagi, Zelenskyy Sebut Ukraina Butuh 128 Unit F-16 untuk Tandingi Rusia