Rusia Menginvasi Ukraina, Apa Imbasnya bagi Produsen Vodka?
jpnn.com, MASSACHUSETTS - Vodka, minuman keras kebanggaan Rusia ikut terimbas aksi militer negara tersebut di Ukraina.
Menurut laporan CNN, kampanye anti-vodka Rusia mulai marak di sebagian negara bagian Amerika Serikat, seperti Virginia, Oregon, Iowa, dan Carolina Utara.
"Ini menempatkan merek vodka Rusia dalam posisi yang genting, karena konflik berkepanjangan tidak hanya akan merusak penjualan langsung, tetapi juga dapat menyebabkan kekecewaan permanen terhadap komoditas Rusia dalam jangka panjang," ujar Carmen Bryan seorang analis konsumen di GlobalData, Kamis (3/3).
Retail besar, seperti Publix dan Total Wine & More, ikut bergabung dalam gelombang aksi solidaritas untuk Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan, Publix mengumumkan tidak lagi menjual vodka Rusia di toko-toko mereka sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Ukraina.
Total Wine & More, pengecer minuman keras terbesar AS dengan lebih dari 200 toko di sekitar 30 negara bagian, juga melakukan hal yang sama.
Malahan, konsumen yang mencari vodka Rusia di toko online mereka akan langsung diarahkan ke vodka dan bir buatan Ukraina.
Russian Standard vodka dapat mengatasi pukulan boikot ini karena pemiliknya, Roustam Tariko, adalah miliarder yang juga memiliki Russian Standard Bank.
Vodka, minuman keras kebanggaan Rusia ikut terimbas aksi militer negara tersebut di Ukraina.
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat