Rusia Minta AS Buktikan Ucapannya Soal MH17
jpnn.com - MOSKOW – Rusia meminta Amerika Serikat tidak asal bicara terkait dengan penembakan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH-17 di Ukraina pada Kamis (17/7). Sebelumnya, pihak intelijen AS menuduh bahwa pelaku penenmbakan tersebut adalah pemberontak di Donetsk yang disokong senjata oleh Rusia. Karena itu, Rusia meminta agar AS tidak hanya bicara, tetapi juga membuktikan temuannya tersebut.
’’Mereka telah mengatakan bahwa intelijen AS memiliki data teknis dan foto satelit yang menunjukkan bahwa misil diluncurkan dari wilayah pemberontak Ukraina. Pertanyaannya, dimana data-data itu?’’ ujar Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov.
Hasil temuan AS tersebut memang belum diungkapkan secara resmi. Namun, beberapa pejabat senior intelijen AS telah berkoar di berbagai media bahwa lokasi penembakan memang di Ukraina dan pelakunya adalah pemberontak pro-Rusia. Pihak Rusia dituduh terlibat secara tidak langsung. Yakni, menyuplai senjata kepada pemberontak dan membuat kondisi di timur Ukraina semakin tidak stabil.
Sementara itu, Rusia membantah keras telah memberikan senjata kepada para pemberontak tersebut. Negeri Beruang Merah itu juga menegaskan bahwa pelakunya mungkin militer Ukraina. Sebab, berdasar data penerbangan militer Rusia, jet tempur Ukraina berada di dekat MH-17 sebelum pesawat tersebut jatuh. Pusat radar untuk sistem peluncuran misil Ukraina sesaat sebelum kejadian juga sedang beroperasi.(AFP/sha/c20/tia)
MOSKOW – Rusia meminta Amerika Serikat tidak asal bicara terkait dengan penembakan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH-17 di Ukraina
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan