Rusia: Oposisi Syria Bakal Menang
Rezim Assad Kerahkan Rudal Scud, Gedung Depdagri Dihajar Bom
Jumat, 14 Desember 2012 – 05:35 WIB
Jika Rusia mempertimbangkan evakuasi, Pakistan telah menarik seluruh staf diplomatiknya dari Syria. "Kami telah memulangkan staf diplomatik, termasuk duta besar," ujar Moazzam Ahmed Khan, jubir kementerian luar negeri Pakistan.
Dia menambahkan, kebijakan itu hanya bersifat sementara sampai kondisi keamanan Syria membaik. Dalam perkembangan lainnya, empat bom mengguncang Damaskus kemarin. Tiga bom meluluhlantakkan gedung Departemen Dalam Negeri (Depdagri).
Bom itu meledak di gerbang utama. Selain merobohkan tembok bangunan itu, ledakan juga merenggut sejumlah korban jiwa. Serangan intensif oposisi saat ini terus mendekati Kota Damaskus, simbol kekuasaan rezim Assad.
Sedikitnya, 16 orang juga tewas kemarin akibat ledakan bom mobil di Kota Qatana, Provinsi Rif Dimashq, barat daya ibu kota. Kantor Berita SANA melaporkan bahwa tujuh korban tewas di antaranya adalah anak-anak. "Bom itu meledak di halaman asrama militer dan dekat sebuah sekolah dasar," ujar Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).
MOSKOW - Hanya sehari setelah Presiden Barack Obama menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) mengakui koalisi oposisi Syria sebagai satu-satunya perwakilan
BERITA TERKAIT
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya