Rusia Pasar Potensial Ekspor Sawit
Senin, 27 Agustus 2012 – 09:15 WIB
Ekonom sekaligus guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Ahmad Erani Yustika mengatakan, perekonomian di kawasan Eropa Timur telah dikuasai Tiongkok secara ketat. Ini karena negara di Eropa Timur memiliki modal hubungan ekonomi dan politik dengan ideologi komunisnya.
Baca Juga:
Karena itu, produk dari Indonesia harus memiliki nilai tambah (value added) supaya terdiferensiasi dibandingkan produk dari negara lain seperti Tiongkok. "Misalnya sawit. Kalau kita sekadar ekspor sawit mentah, kita akan kalah dengan Malaysia, jadi harus ada value added-nya," ujarnya. (gal/oki)
JAKARTA - Masuknya Rusia menjadi anggota organisasi perdagangan dunia (WTO) mendapat respons positif dari pebisnis sawit Indonesia. Gabungan Pengusaha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Airlangga Dorong Para Menteri ASEAN Selesaikan Perundingan Ekonomi Digital Tepat Waktu
- Literasi Finansial Dorong Pertumbuhan UMKM
- Terobosan Inovasi PLN Indonesia Power Diakui Dunia
- OJK Gandeng bank bjb dan IJK Hadirkan Berbagai Program Literasi Keuangan di FinExpo 2024
- Program Swap Promo Memungkinkan Trader Bertransaksi Tanpa Biaya
- Bea Cukai Parepare Lepas Ekspor Tepung Rumput Laut ke Tiongkok, Sebegini Jumlahnya