Rusia Tangkap 1.600 Anti-Putin

Ratusan Ribu Massa Demo Tolak Hasil Pemilu

Rusia Tangkap 1.600 Anti-Putin
Rusia Tangkap 1.600 Anti-Putin
Demonstrasi anti-Putin juga terjadi di timur hingga barat wilayah Rusia. Lewat pesan dan undangan yang dikirimkan via media sosial, warga juga turun ke jalan di kota seperti Vladivostok dan Novosibirsk di Siberia, Arkhangelsk di kawasan utara Arktik, Kaliningrad di barat, serta kawasan Karelia dekat Finlandia. Saksi mata menuturkan, sekitar 10 ribu orang ikut serta dalam demonstrasi di St Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia.

 

Para pengunjuk rasa melambaikan spanduk dalam aksi mereka. "Tikus-tikus harus pergi," bunyi sebuah spanduk. "Wahai, para penipu dan pencuri. Adakan pemilu ulang," bunyi spanduk lain. Kritik-kritik pedas itu bermunculan di Vladivostok, kota pelabuhan di Pasifik atau timur Rusia, hingga Kaliningrad di wilayah barat yang berjarak sekitar 7.400 kilometer.

 

Tetapi, unjuk rasa terbesar tentu saja berlangsung di ibu kota. "Hari ini (Sabtu, Red) lebih dari 60 ribu atau bisa jadi sekitar 100 ribu orang berpartisipasi dalam aksi kali ini," ujar mantan PM Mikhail Kasyanov dalam pidato di depan massa yang membanjiri Lapangan Bolotnaya.

Lapangan itu berada di seberang Kremlin dan hanya dipisahkan Sungai Moskow. "Hari ini merupakan awal dari berakhirnya rezim pemerintahan para pencuri," lanjut Kasyanov yang saat ini memimpin gerakan oposisi.

 

MOSKOW - Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin menghadapi tekanan politik terberat dan terintensif selama 12 tahun kekuasaannya yang dominan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News